Seperti apa ya kalau dua lubang hitam (Black Hole) raksasa bergabung menjadi satu?? nah untuk mengetahui jawabannya, ilmuwan menggunakan super komputer Boulder di Colorado melakukan simulasi penggabungan dua lubang hitam raksasa. Mereka menemukan bahwa medan magnet yang ada pada awan gas di dekat lubang hitam menjadi kacau, terbalik, dan menimbulkan turbulensi yang membentuk pusaran memanjang dan menjulang tinggi di atas pusat bertambahnya energi.
Hasilnya berupa saluran-saluran yang terkadang bisa meletus dan mengeluarkan jet cahaya dari lubang hitam supermasif tersebut. Simulasi komputer ini dibuat untuk mempelajari "kilatan" yang mungkin terjadi akibat penggabungan dua lubang hitam tersebut. Astronom juga sedang "memburu" bukti adanya gelombang gravitasi dari hasil merger lubang hitam ini. Hipotesa ini pertama kali diajukan oleh Einstein ini pada tahun 1916. Gelombang gravitasi sering disebut sebagai "riak" dalam struktur ruang dan waktu.
"Lubang hitam yang akan bergabung akan mengorbit satu sama lain dan kemudian kehilangan energi orbital dengan memancarkan gelombang gravitasi yang kuat yang menyebabkan orbit mereka menjadi menyusut. Lubang hitam akan memilin satu sama lain kemudian bergabung," ucap John Baker, astrofisikawan dari NASA’s Goddard Space Flight Center. " Kita perlu meneliti gelombang gravitasi untuk menyatakan penggabungan lubang hitam telah terjadi, Namun jika kita bisa memahami tanda-tanda elektromagnetik dari penggabungan tersebut, diharapkan kita dapat mencari tahu seperti apa saat-saat lubang hitam tersebut akan bergabung sebelum kita memiliki observatorium khusus berbasis gelombang gravitasi," tambahnya.
Video di bawah ini akan menunjukkan kepada kita ekspansi dari struktur gelombang gravitasi yang berasal dari penggabungan lubang hitam ini seperti yang disimulasikan oleh super komputer.
Comments
Post a Comment